Sumber daya utama dalam proses pengembangan perumahan adalah tanah, dan peran sentral dijalankan oleh pemilik tanah (Verhage, 2002; Barker, 2003). Ada keseimbangan antara kegiatan publik, misalnya, kontrol penggunaan lahan dan hak pemilik tanah untuk mengembangkan tanah sesuai dengan keinginan mereka sendiri (Larsson, 1997).

Sebuah proyek memiliki ketetapan waktu mulai dan akhir, namun tidak satupun yang dapat menjamin 100% untuk kepastian dan ketepatan waktu berakhirnya proyek atau dapat menjamin kinerja waktu proyek ditentukan dalam sebuah target defenitif.

Perencanaan proyek adalah filter diantara sistem yang terbuka, kompleks, dinamis, dan berisiko dalam lingkungan bisnis dan organisasi. Tipikal organisasi dalam bisnis properti skala kecil dan menengah dengan sumber daya yang terbatas umumnya menerapkan perencanaan dan pelaksanaan proyek berbasis bisnis dengan kurang memperhitungkan aspek manajemen p royek. Individu dalam perusahaan seperti ini mengerjakan banyak hal sekaligus (multi-task), jadi proyek – proyek tersebut dikelola oleh orang dimana manajemen proyek adalah bukan disiplin utama mereka.