white house
Photo by Eziz Charyyev on Pexels.com

Asosiasi pengembang perumahan didirikan untuk mewakili kepentingan dan kebutuhan para pengembang perumahan dan properti di Indonesia. Asosiasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan standar dalam industri pengembangan perumahan dan properti di Indonesia.

Berikut adalah 5 asosiasi pengembang perumahan di Indonesia:

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI)

APERSI adalah asosiasi pengembang perumahan terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota sekitar 800 perusahaan pengembang. APERSI berfokus pada pengembangan perumahan dan permukiman serta memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas perumahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Himpunan Pengembang Pemukiman Indonesia (HPI)

HPI adalah asosiasi yang beranggotakan perusahaan pengembang pemukiman. HPI fokus pada pengembangan pemukiman yang terjangkau dan berkualitas. HPI juga terlibat dalam penyediaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Real Estate Indonesia (REI)

REI adalah asosiasi yang beranggotakan pengembang properti yang terdiri dari berbagai jenis properti, seperti perumahan, apartemen, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. REI juga mempunyai fokus pada pengembangan dan investasi properti yang berkualitas.

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Kawasan Pemukiman Indonesia (APPERKI)

APPERKI adalah asosiasi yang beranggotakan pengembang perumahan dan kawasan pemukiman yang fokus pada pengembangan kawasan hunian yang terintegrasi dengan infrastruktur yang baik. APPERKI juga mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas perumahan dan keberlanjutan lingkungan.

Asosiasi Pengembang Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI)

APPBI adalah asosiasi yang beranggotakan pengembang pusat perbelanjaan. APPBI mempunyai fokus pada pengembangan pusat perbelanjaan yang modern dan berkualitas.

Asosiasi pengembang perumahan berfungsi sebagai wadah bagi para pengembang perumahan dan properti untuk mewakili kepentingan mereka dalam berbagai hal, seperti kebijakan pemerintah, peraturan perundang-undangan, dan sebagainya.

Asosiasi juga memiliki fungsi menjaga dan meningkatkan standar kualitas pengembangan perumahan dan properti, berperan dalam menjaga dan meningkatkan standar kualitas pengembangan perumahan dan properti di Indonesia melalui pengembangan kode etik dan standar praktik yang baik, serta pelatihan dan sertifikasi bagi para pengembang.

Memfasilitasi pertukaran informasi dan pengetahuan antar pengembang perumahan dan properti. Asosiasi pengembang perumahan memfasilitasi pertukaran informasi dan pengetahuan antar pengembang perumahan dan properti tentang tren dan inovasi terbaru dalam industri, serta menjalin hubungan dengan pihak-pihak terkait seperti lembaga keuangan dan investor.

Perbedaan antara kelima asosiasi pengembang perumahan di Indonesia tersebut terletak pada fokus dan keahlian yang dimiliki. Beberapa asosiasi berfokus pada pengembangan perumahan dan pemukiman, sedangkan yang lainnya berfokus pada pengembangan properti dan pusat perbelanjaan. Selain itu, masing-masing asosiasi juga memiliki tujuan yang berbeda, seperti meningkatkan kualitas perumahan, penyediaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

Tidak ada kewajiban bagi pengembang perumahan atau properti untuk menjadi anggota asosiasi pengembang perumahan di Indonesia. Namun, menjadi anggota asosiasi pengembang perumahan dapat memberikan banyak manfaat bagi pengembang, seperti akses ke informasi dan pengetahuan terkini tentang industri, peluang jaringan bisnis, dan sumber daya lain yang dapat membantu pengembangan bisnis.

Selain itu, sebagai anggota asosiasi pengembang perumahan, pengembang dapat berkontribusi pada pengembangan industri perumahan dan properti di Indonesia, termasuk memperbaiki standar praktik, memberikan masukan pada kebijakan pemerintah, dan menjalin kerjasama dengan mitra bisnis lainnya. Meskipun tidak wajib menjadi anggota, namun menjadi anggota asosiasi pengembang perumahan dapat membantu pengembang dalam mengoptimalkan potensi dan peluang bisnis di industri perumahan dan properti.

Jika pengembang akan berhubungan dengan layanan dari pihak perbankan, pada umumnya bank mempersyaratkan agar pengembang menjadi anggota asosisasi. Dengan asumsi dasar, jika pengembang merupakan anggota asosisasi maka kualifikasi pengembang dapat dianggap memiliki jaringan dan pengetahuan yang cukup mengenai proses pengembangan perumahan. Dengan itu maka dapat mengurangi dampak risiko kegagalan sebuah proyek yang dibiayai oleh bank.

Kenapa Sesuatu yang Logis Belum Tentu Rasional
Pernahkah Anda merasa bingung ketika seseorang berbicara dengan logis namun terlihat tidak …
Edward de Bono: Lateral Thinking
Judul Buku: Lateral Thinking Penulis: Edward de Bono Pengantar: Edward de Bono …
Rentang Optimisme
Range of Optimism to Pessimism
CIA : Principles of Governance
Capacity, integrity, and accountability are three important principles that are often associated …
109DPM Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *