, , ,

Merancang Struktur Organisasi Perusahaan Pengembang Perumahan

workspace with modern convenient computers in daytime
Photo by Skylar Kang on Pexels.com

Membuat struktur organisasi perusahaan yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas perusahaan sangat penting seiring dengan berkembangnya proyek, termasuk dalam bisnis pengembangan perumahan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa struktur organisasi perusahaan perlu diperhatikan dan diatur dengan baik:

  1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas: Struktur organisasi yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan proyek, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
  2. Peningkatan koordinasi: Struktur organisasi yang jelas dan terstruktur dengan baik dapat membantu meningkatkan koordinasi antar bagian dan departemen dalam perusahaan, sehingga dapat memastikan kelancaran proyek dan pengelolaan perusahaan secara keseluruhan.
  3. Memudahkan pengambilan keputusan: Struktur organisasi yang baik dapat memudahkan pengambilan keputusan dalam perusahaan, sehingga dapat mempercepat respons terhadap perubahan situasi dan kondisi di lapangan.
  4. Penentuan tanggung jawab: Struktur organisasi yang jelas dapat membantu menentukan tugas dan tanggung jawab setiap bagian dan departemen dalam perusahaan, sehingga dapat memastikan semua tugas dan tanggung jawab terpenuhi.
  5. Pengelolaan sumber daya: Struktur organisasi yang baik dapat membantu pengelolaan sumber daya dalam perusahaan secara efektif, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

Dengan demikian, membuat struktur organisasi perusahaan yang sesuai dengan perkembangan proyek sangat penting dalam bisnis pengembangan perumahan, karena dapat membantu meningkatkan efisiensi, efektivitas, koordinasi, pengambilan keputusan, penentuan tanggung jawab, dan pengelolaan sumber daya dalam perusahaan.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi perusahaan pengembang perumahan yang terdiri dari 2 orang:

  1. Direktur Utama
  2. Manajer Proyek

Dalam struktur organisasi ini, Direktur Utama bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan mengawasi keseluruhan kegiatan perusahaan, sementara Manajer Proyek bertanggung jawab atas pengelolaan proyek perumahan dari awal hingga akhir. Manajer Proyek mengawasi proyek-proyek di lokasi yang berbeda dan menjalin kerja sama dengan berbagai kontraktor dan subkontraktor untuk melaksanakan proyek secara efektif. Dalam struktur ini, dua orang memegang peran kunci dalam manajemen perusahaan sehingga dapat memudahkan koordinasi, mengambil keputusan yang cepat dan efektif, serta memperkecil biaya operasional.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi perusahaan pengembang perumahan yang terdiri dari 3 orang:

  1. Direktur Utama
  2. Manajer Proyek dan Desainer Arsitektur
  3. Supervisor Konstruksi dan Keuangan

Direktur Utama bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan mengawasi keseluruhan kegiatan perusahaan. Manajer Proyek dan Desainer Arsitektur bertanggung jawab atas pengelolaan proyek perumahan dari awal hingga akhir serta desain dan pemodelan perumahan. Supervisor Konstruksi dan Keuangan bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan konstruksi serta keuangan dan pelaporan keuangan perusahaan. Dalam struktur organisasi ini, satu orang memegang dua peran sehingga dapat mengoptimalkan efisiensi tim dan memperkecil biaya operasional.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi perusahaan pengembang perumahan yang terdiri dari 5 orang:

  1. Direktur Utama
  2. Manajer Proyek
  3. Desainer Arsitektur
  4. Supervisor Konstruksi
  5. Marketing dan Keuangan

Direktur Utama tetap bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan mengawasi keseluruhan kegiatan perusahaan. Manajer Proyek bertanggung jawab untuk mengelola proyek perumahan dari awal hingga akhir, sementara Desainer Arsitektur bertanggung jawab atas desain dan pemodelan perumahan. Supervisor Konstruksi bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan konstruksi. Marketing dan Keuangan bertanggung jawab atas promosi produk, pemasaran, keuangan dan pelaporan keuangan perusahaan.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi perusahaan pengembang perumahan yang terdiri dari 7 orang:

  1. Direktur Utama
  2. Manajer Proyek
  3. Supervisor Konstruksi
  4. Desainer Arsitektur
  5. Marketing
  6. Akuntan
  7. Staf Administrasi

Direktur Utama bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan mengawasi keseluruhan kegiatan perusahaan. Manajer Proyek bertanggung jawab untuk mengelola proyek perumahan dari awal hingga akhir. Supervisor Konstruksi bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan konstruksi. Desainer Arsitektur bertanggung jawab atas desain dan pemodelan perumahan. Marketing bertanggung jawab atas promosi produk dan pemasaran perumahan. Akuntan bertanggung jawab atas keuangan dan pelaporan keuangan. Staf Administrasi bertanggung jawab atas administrasi umum, termasuk administrasi kepegawaian dan administrasi kantor.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi perusahaan pengembang perumahan yang terdiri dari 10 orang:

  1. Direktur Utama
  2. Manajer Proyek
  3. Supervisor Konstruksi
  4. Desainer Arsitektur
  5. Site Manager
  6. Marketing
  7. Akuntan
  8. Staf Administrasi
  9. Kepala Teknik Sipil
  10. Ahli Konsultan Keuangan

Direktur Utama tetap bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan mengawasi keseluruhan kegiatan perusahaan. Manajer Proyek tetap bertanggung jawab untuk mengelola proyek perumahan dari awal hingga akhir, sementara Supervisor Konstruksi tetap bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan konstruksi. Desainer Arsitektur tetap bertanggung jawab atas desain dan pemodelan perumahan, sementara Kepala Teknik Sipil bertanggung jawab atas manajemen teknis dan kualitas pekerjaan konstruksi. Site Manager bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek di lapangan. Marketing bertanggung jawab atas promosi produk dan pemasaran perumahan, sementara Ahli Konsultan Keuangan bertanggung jawab atas perencanaan keuangan dan strategi bisnis perusahaan. Akuntan bertanggung jawab atas keuangan dan pelaporan keuangan, sementara Staf Administrasi bertanggung jawab atas administrasi umum, termasuk administrasi kepegawaian dan administrasi kantor.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi perusahaan pengembang perumahan yang terdiri dari 15 orang, terbagi menjadi tim manajemen kantor pusat dan tim proyek, dimana perusahaan memiliki 3 proyek di lokasi yang berbeda:

Tim Manajemen Kantor Pusat

  1. Direktur Utama
  2. Kepala Departemen Keuangan dan Akuntansi
  3. Kepala Departemen Sumber Daya Manusia dan Administrasi
  4. Kepala Departemen Pemasaran dan Penjualan
  5. Kepala Departemen Pengembangan Bisnis

Tim Proyek (untuk setiap proyek)

  1. Manajer Proyek
  2. Desainer Arsitektur
  3. Supervisor Konstruksi
  4. Kepala Teknik Sipil
  5. Pengawas Lapangan
  6. Staf Administrasi
  7. Marketing dan Penjualan
  8. Ahli Konsultan Keuangan
  9. Pelaksana Konstruksi
  10. Insinyur Struktur

Dalam struktur ini, tim manajemen kantor pusat bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan perusahaan, sementara tim proyek bertanggung jawab atas pelaksanaan setiap proyek di lokasi yang berbeda. Setiap proyek memiliki tim proyeknya sendiri yang terdiri dari manajer proyek, desainer arsitektur, supervisor konstruksi, kepala teknik sipil, pengawas lapangan, staf administrasi, marketing dan penjualan, ahli konsultan keuangan, pelaksana konstruksi, dan insinyur struktur. Struktur organisasi ini memungkinkan koordinasi yang baik antara tim kantor pusat dan tim proyek serta memastikan kelancaran proyek dan efektivitas pengelolaan perusahaan secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa langkah untuk membentuk, mengembangkan, dan mengelola struktur organisasi perusahaan pengembang perumahan seiring dengan berkembangnya skala perusahaan dan bertambahnya jumlah proyek:

  • Evaluasi struktur organisasi saat ini: Melakukan evaluasi struktur organisasi perusahaan saat ini dan menentukan apakah ada kekurangan atau kesenjangan yang perlu diatasi.
  • Menentukan kebutuhan perusahaan: Menentukan kebutuhan perusahaan dan tugas-tugas apa yang perlu diselesaikan, dan kemudian memutuskan posisi atau departemen apa yang dibutuhkan.
  • Menentukan hierarki: Menentukan hierarki dan jenjang karir di perusahaan. Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk setiap proyek dan siapa yang melaporkan kepada siapa.
  • Memperluas dan merekrut sumber daya manusia: Merekrut sumber daya manusia baru dan melatih mereka. Selain merekrut sumber daya manusia baru, perusahaan juga dapat mempertimbangkan outsourcing untuk beberapa proyek yang spesifik.
  • Menentukan sistem kerja: Menentukan sistem kerja dan prosedur yang jelas untuk memastikan bahwa setiap anggota tim memahami tugas-tugas mereka dan bagaimana mereka berkontribusi pada proyek.
  • Komunikasi yang efektif: Memastikan bahwa komunikasi yang efektif antara departemen dan tim dilakukan untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh kurangnya koordinasi.
  • Menggunakan teknologi dan alat: Menggunakan teknologi dan alat untuk membantu mempercepat proses pekerjaan dan meningkatkan produktivitas.
  • Memantau perkembangan proyek: Memantau perkembangan proyek secara teratur untuk memastikan bahwa setiap proyek berjalan sesuai dengan jadwal dan budget yang telah ditetapkan.
  • Evaluasi kinerja: Melakukan evaluasi kinerja secara teratur untuk mengetahui apakah terdapat area yang perlu diperbaiki atau dikembangkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan dapat mengembangkan dan mengelola struktur organisasi yang efektif untuk menghadapi tumbuhnya skala perusahaan dan jumlah proyek.

109DPM Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

109DPM