PRINCE2 (Projects IN Controlled Environments) adalah sebuah metode manajemen proyek yang sangat populer dan digunakan secara luas di seluruh dunia. Metode ini sangat terstruktur dan dirancang untuk membantu organisasi dan tim proyek mencapai tujuan proyek dengan baik. Dalam tulisan ini, kita akan membahas tentang apa itu PRINCE2, bagaimana cara kerjanya, manfaatnya, serta beberapa prinsip utama yang digunakan dalam metode ini.
Apa itu PRINCE2?
PRINCE2 adalah sebuah metodologi manajemen proyek yang terdiri dari sejumlah proses, prinsip, dan teknik yang dirancang untuk membantu manajer proyek mengelola proyek dengan efektif dan efisien. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh pemerintah Inggris pada tahun 1989 dan sejak itu telah menjadi standar de facto dalam manajemen proyek di seluruh dunia.
Bagaimana PRINCE2 Bekerja?
PRINCE2 didasarkan pada sebuah kerangka kerja yang terdiri dari tujuh proses, tujuh prinsip, dan tujuh tema.
7 Proses dalam PRINCE2:
- Starting up a Project (SU): proses ini dilakukan untuk menentukan apakah proyek layak dilakukan atau tidak.
- Directing a Project (DP): proses ini dilakukan oleh senior manajemen untuk memberikan dukungan dan arahan kepada manajer proyek.
- Initiating a Project (IP): proses ini dilakukan untuk menentukan visi, tujuan, dan skop proyek.
- Controlling a Stage (CS): proses ini dilakukan untuk memantau dan mengontrol setiap tahap proyek.
- Managing Product Delivery (MP): proses ini dilakukan untuk memastikan produk-produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi.
- Managing a Stage Boundary (SB): proses ini dilakukan untuk mengevaluasi setiap tahap proyek dan menentukan apakah proyek dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.
- Closing a Project (CP): proses ini dilakukan untuk menyelesaikan proyek secara formal dan menyimpan semua dokumen dan catatan yang terkait.
7 Tema dalam PRINCE2:
- Business Case Theme: Tema ini membantu dalam memastikan bahwa proyek memiliki alasan bisnis yang kuat dan terus dipertahankan selama proyek berlangsung. Pada tema ini, manajemen proyek memastikan bahwa proyek ini selalu memiliki nilai bisnis dan kelayakan yang jelas dan terukur.
- Organization Theme: Tema ini membahas tentang bagaimana tim proyek harus diorganisasi dan struktur hierarki serta tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim. Pada tema ini, manajemen proyek menentukan struktur organisasi proyek dan peran masing-masing anggota tim.
- Quality Theme: Tema ini membahas tentang bagaimana manajemen proyek dapat memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Pada tema ini, manajemen proyek memastikan bahwa standar kualitas terdefinisi dengan jelas dan dipertahankan selama proyek berlangsung.
- Plans Theme: Tema ini membahas tentang bagaimana perencanaan proyek dilakukan dengan baik dan benar. Pada tema ini, manajemen proyek mengembangkan rencana proyek dan jadwal yang detail dan realistis.
- Risk Theme: Tema ini membahas tentang bagaimana manajemen proyek dapat mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko yang mungkin terjadi pada proyek. Pada tema ini, manajemen proyek mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan mengembangkan strategi untuk mengatasi risiko tersebut.
- Change Theme: Tema ini membahas tentang bagaimana perubahan dalam proyek diidentifikasi, dievaluasi, dan dikelola dengan baik. Pada tema ini, manajemen proyek memastikan bahwa perubahan yang terjadi pada proyek dipertimbangkan dengan cermat dan dielaborasi dengan baik.
- Progress Theme: Tema ini membahas tentang bagaimana manajemen proyek dapat memantau kemajuan proyek secara teratur dan memberikan informasi tentang kemajuan proyek kepada semua pihak terkait. Pada tema ini, manajemen proyek mengukur kemajuan proyek secara teratur dan memastikan bahwa semua pihak terkait terinformasi tentang kemajuan proyek.
7 Prinsip dalam PRINCE2:
- Business Justification: Prinsip ini menekankan pentingnya adanya alasan bisnis yang jelas dan kuat untuk melaksanakan proyek. Setiap tahap proyek harus memiliki justifikasi bisnis yang kuat dan dipertahankan selama proyek berlangsung.
- Learn from Experience: Prinsip ini menekankan pentingnya belajar dari pengalaman proyek sebelumnya dan menerapkannya pada proyek yang sedang berlangsung. Proyek harus terus-menerus mengembangkan proses dan praktik terbaik berdasarkan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya.
- Defined Roles and Responsibilities: Prinsip ini menekankan pentingnya peran dan tanggung jawab yang jelas untuk semua anggota tim proyek. Setiap orang dalam proyek harus memiliki peran dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan jelas.
- Manage by Stages: Prinsip ini menekankan bahwa proyek harus dipecah menjadi tahap-tahap yang terdefinisi dengan jelas, dengan evaluasi dan pengambilan keputusan terjadi pada akhir setiap tahap.
- Manage by Exception: Prinsip ini menekankan bahwa manajemen proyek hanya perlu terlibat ketika ada masalah atau situasi yang memerlukan perhatian manajerial yang lebih besar. Sebaliknya, tim proyek diberikan kebebasan untuk bekerja secara mandiri selama proyek berlangsung.
- Focus on Products: Prinsip ini menekankan pentingnya fokus pada hasil atau produk yang akan dihasilkan oleh proyek, bukan hanya pada tugas-tugas yang harus diselesaikan. Hal ini membantu memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan standar kualitas yang telah ditentukan.
- Tailor to Suit the Project Environment: Prinsip ini menekankan bahwa PRINCE2 harus disesuaikan dengan lingkungan proyek dan karakteristik unik dari proyek tersebut. PRINCE2 harus digunakan sebagai kerangka kerja yang dapat disesuaikan dengan kondisi proyek.
Leave a Reply